Menilik Perjalanan Iklan Sirup Identik dengan Bulan Puasa

Sariagri - Iklan sirup yang wara-wiri di televisi menjadi tanda dekatnya waktu Ramadan. Salah satu merek yang identik dengan Ramadan adalah sirup Marjan. Marjan adalah sirup buatan Indonesia pertama. Sirup tersebut diproduksi oleh PT Suba Indah, yang merupakan perusahaan pembuat makanan dan bahan pangan yang berdiri sejak 1975. Pendiri perusahaan itu juga pendiri Supermarket Hero. Pada 1980 seiring dengan pengalaman perusahaan dalam bidang produksi minuman sari buah, perusahaan ini mengeluarkan produk Marjan. Varian awal produksi sirup Marjan adalah rasa melon dan cocopandan. Pada 1991, perusahaan Marjan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Namun perusahaan tersebut harus didelisting pada 2008. Pada perjalanannya, kepemilikan saham berubah. Perusahaan kemudian dipegang oleh keluarga Tjokrosaputro dengan Benny Tjokrosaputro sebagai komisaris dan Teddy Tjokrosaputro sebagai direksi. Iklan Marjan lalu pertama kali muncul pada 2002. Kebiasaan Konsumsi Hidangan Manis Maraknya iklan sirup saat Ramadan ditunjang dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyediakan hidangan manis untuk berbuka puasa. Kebanyakan menu segar yang disediakan menggunakan sirup. Menurut jurnal berjudul Komodifikasi Simbol Religi dalam Iklan Marjan Edisi Bulan Ramadhan, alasan lain iklan sirup memberi kesan tersendiri saat Ramadan karena salah satu anjuran untuk berbuka. Menurut para ulama berbuka dengan yang manis dapat memulihkan penglihatan yang menurun akibat puasa. Dengan begini, posisi makanan atau minuman yang manis akan menjadi takjil wajib bagi semua Muslim sebelum makan dengan menu yang berat. Seperti yang dapat dilihat pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang menjual takjil dengan rasa dasar yang manis seperti es campur, es buah, es kelapa muda dengan tambahan gula jawa atau sirup, jajanan tradisional, dan lain-lain. Tidak bisa dipungkiri, hal itu yang diincar oleh para produsen sirup. Pihak produsen menangkap permintaan yang besar ketika Ramadan datang. Stasiun televisi pun ikut menikmati keuntungan dari perilaku tersebut. Mengutip berbagai sumber, pada 2017 Marjan mengeluarkan Rp44,3 miliar, untuk muncul televisi. Di atas Marjan, ada Walls dengan Rp54 miliar. Sedangkan ABC Heinz mengeluarkan Rp32,3 miliar, terbanyak kelima.
http://dlvr.it/SMlHwN

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama