Harga Kedelai Turun ke Level Terendah Satu Bulan, Gandum Turun, Jagung Naik

Sariagri - Harga kedelai berjangka jatuh ke level terendah dalam sebulan pada penutupan perdagangan di Chicago Board of Trade (CBOT) atau Bursa Komoditas Chicago, Amerika Serikat (AS), Kamis (31/3) atau Jumat (1/4) pagi WIB. Kedelai anjlok setelah Departemen Pertanian AS memproyeksikan petani akan menanam oilseed  dalam jumlah terbanyak pada musim semi ini, namun mengurangi penanaman jagung. Sedangkan harga gandum berjangka bergerak lebih rendah tetapi gandum musim semi Minneapolis Grain Exchange naik sekalipun USDA memprediksi angka penanaman gandum turun di bawah ekspektasi. Reuters melaporkan, harga kedelai CBOT untuk kontrak pengiriman Mei ditutup merosot 2,8 persen menjadi 1.618,25 dolar AS per bushel atau gantang, setelah jatuh ke posisi 1.613,50 dolar AS, kontrak terendah sejak 28 Februari. Harga jagung CBOT untuk kontrak pengiriman Mei menguat 1,5 persen menjadi 748,75 dolar AS per bushel, memangkas keuntungan setelah melonjak ke posisi 770 dolar AS usai USDA meliris data. Harga gandum CBOT Mei menyusut 2,1 persen menjadi 1.006 dolar AS per bushel tetapi gandum musim semi MGEX Mei naik 24 dola AS menjadi 1.082 dolar AS. USDA memperkirakan penanaman kedelai Amerika tahun ini pada rekor tertinggi 90,955 juta hektare, melonjak 4 persen dari 2021, sementara pembibitan jagung terlihat turun 4 persen menjadi 89,490 juta hektare. Analis mengatakan biaya pupuk yang tinggi kemungkinan membuat petani AS menjauh dari jagung, yang membutuhkan lebih banyak pupuk daripada kedelai. "Ini semua tentang biaya input," kata Don Roose, Presiden US Commodities yang berbasis di Iowa.  "Karena harga (pupuk) terus melambung dan sangat tinggi pada Februari dengan situasi Ukraina." Permintaan dunia untuk permintaan biji-bijian diperkirakan tetap kuat mengingat ketegangan pasokan yang diciptakan oleh konflik antara Rusia dan Ukraina, dua eksportir biji-bijian terbesar dunia. "Kita sangat membutuhkan setiap hektare yang dilaporkan USDA tahun ini untuk memenuhi permintaan," kata Terry Reilly, analis Futures International di Chicago. Pelemahan minyak mentah menggantung di pasar biji-bijian, mengingat peran jagung sebagai bahan baku untuk bahan bakar etanol dan penggunaan minyak kedelai dalam biodiesel. Harga minyak jatuh sekitar 5 persen dengan Amerika Serikat akan mengumumkan rilis terbesar yang pernah ada dari Strategic Petroleum Reserve sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.
http://dlvr.it/SMlWD3

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama