10 Makanan dan Minuman Ini Bisa Sebabkan Gangguan Insomnia

Sariagri - Sariagri - Insomnia adalah gangguan yang menyebabkan seseorang sulit tertidur. Gangguan ini bukan hal yang baik dan bisa menimbulkan efek serius seperti kelelahan, mengantuk di siang hari, risiko kecelakaan saat berkendara, dan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Penyebab umum insomnia adalah gangguan kesehatan mental (stres atau depresi), jadwal tidur tidak teratur, penyakit dan nyeri fisik, masalah neurologis dan obat-obatan. Dilansir Very Well Health, beberapa makanan dan minuman dapat memengaruhi kualitas dan durasi tidur seseorang. Makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang dapat-secara langsung atau tidak langsung-memengaruhi kualitas tidur mereka. Komponen tertentu yang terkandung di dalamnya dapat mengganggu ritme sirkadian (jam internal), sehingga berpotensi mengubah pola tidur. Jika terus berlanjut, hal ini dapat menyebabkan insomnia. Berikut makanan dan minuman yang dapat menyebabkan gangguan insomnia: 1. Makanan dan minuman berkafein Kafein adalah psikostimulan (zat yang merangsang sistem saraf pusat) yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Zat ini paling sering dikonsumsi dalam minuman, seperti kopi dan teh, tetapi juga dapat ditemukan dalam makanan seperti cokelat. Banyak orang menggunakan kafein untuk energi agar tetap terjaga. Namun, mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan penurunan total waktu tidur dan kualitas tidur, serta memengaruhi waktu tidur. Membatasi asupan kafein dari makanan dan minuman di sore dan malam hari dapat membantu terhindar dari gangguan insomnia. 2. Teh hitam Satu cangkir teh hitam mengandung sekitar 47 miligram kafein. Ini setara sekitar dua pertiga jumlah kafein dalam kopi dan salah satu tingkat kafein tertinggi dari semua teh. Karena itu, teh hitam dapat bertindak sebagai stimulan yang membuat seseorang tetap terjaga di malam hari. Batasi konsumsi teh hitam setidaknya dua hingga tiga jam sebelum tidur. 3. Alkohol Alkohol adalah zat psikoaktif lain yang umum digunakan. Banyak orang menggunakannya untuk membantu tidur. Namun yang terjadi justru sebaliknya karena dapat mengganggu pola tidur sehat. Alkohol dapat mengganggu tahapan tidur melalui insomnia. Selain itu, studi cross-sectional (studi observasional yang menganalisis data dari populasi tertentu pada satu titik waktu) telah menunjukkan alkohol dapat meningkatkan gangguan pada ritme sirkadian dan menyebabkan durasi tidur pendek.4. Cookies and cake Makanan tinggi lemak dan gula, seperti cookies dan cake dapat mengganggu pola tidur sehat, terutama jika dimakan menjelang waktu tidur. Kandungan lemak jenuh yang tinggi dari makanan panggang ini dapat menyebabkan refluks asam (asam lambung mengiritasi kerongkongan). Selain itu, kandungan gula tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah, yang mengarah pada peningkatan insulin dan rangkaian peristiwa yang dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan insomnia. 5. Roti putih Biji-bijian olahan dan makanan seperti roti putih memiliki indeks glikemik tinggi atau berkontribusi pada beban glikemik tinggi. Artinya makanan ini dapat dengan mudah meningkatkan kadar gula darah. Analisis studi Women's Health Initiative menunjukkan hubungan antara makanan tinggi glikemik dan insomnia. 6. Permen Permen, camilan dan makanan penutup mengandung banyak gula tambahan dan lemak jenuh. Lemak jenuh dan gula tambahan terkait dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes dan obesitas. Makanan tinggi gula dan lemak jenuh telah dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk dan gangguan tidur. 7. Makanan yang diawetkan Makanan lama dan makanan diawetkan seringkali tinggi sodium, dan diet tinggi sodium sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Diet Pendekatan untuk Menghentikan Hipertensi (DASH) telah ditemukan untuk membantu mengurangi tingkat tekanan darah. Sebuah penelitian terhadap gadis remaja menemukan bahwa diet gaya DASH menurunkan risiko insomnia. Selain itu, asam amino tertentu yang ditemukan di banyak makanan lama dan yang diawetkan, seperti daging merah yang diawetkan, dapat meningkatkan aktivitas otak, dan dapat menyebabkan sulit tidur. 8. Makanan berlemak Makanan tinggi lemak, termasuk makanan digoreng dan daging lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Mengonsumsinya larut malam dapat menyebabkan refluks asam dan masalah pencernaan lainnya, yang mengakibatkan penurunan kualitas tidur. 9. Makanan cepat saji Makanan cepat saji dan makanan olahan lainnya seringkali tinggi sodium, lemak jenuh, dan gula tambahan. Jenis makanan ini dapat memiliki efek buruk pada kesehatan dan tidur seseorang jika dikonsumsi secara berlebihan. Mengganti jenis makanan ultra-olahan ini dengan diet berbasis makanan utuh lebih kaya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat akan bermanfaat untuk tidur seseorang, dan juga kesehatan secara keseluruhan. 10. Nightshade Nightshades adalah golongan keluarga tanaman dengan bunga yang bisa dimakan, yaitu solanaceae. Sayuran termasuk ke dalam keluarga solanaceae dan kerap dikonsumsi meliputi terong, paprika, kentang, tomat dan cabai rawit. Tumbuhan dalam keluarga nightshade mengandung sejumlah kecil senyawa glikoalkaloid yang disebut solanin. Solanin adalah bagian dari sistem pertahanan alami tanaman ini dan bertindak sebagai racun bagi serangga yang mencoba memakannya. Dalam jumlah berlebih, senyawa ini dapat menjadi racun bagi manusia. Beberapa studi menemukan senyawa alkaloid ini memiliki efek stimulasi yang dapat menyebabkan insomnia pada orang yang sensitif terhadap solanin.
http://dlvr.it/SMh0cp

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama