Minyak Goreng Curah Berbahaya untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya

Sariagri - Pemerintah Indonesia sempat akan menerapkan kebijakan larangan peredaran minyak goreng curah. Alasan pelarangan minyak goreng curah saat itu dikarenakan faktor kesehatan. Namun kini, larangan tersebut tidak akan diberlakukan. Bahkan pemerintah menyubsidi minyak goreng curah dengan harga tidak boleh di atas Rp14.000 per liter. Jalan ini dipilih usai harga minyak goreng kemasan melonjak tinggi dan pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET). Apa itu minyak curah? Mengutip berbagai sumber, minyak goreng curah adalah produk turunan minyak kelapa sawit yang tidak murni. Hal tersebut dikarenakan minyak goreng curah berasal dari minyak sawit yang sudah melalui tahap pemurnian, pemutihan, dan penghilangan bau. Hal senada juga dijelaskan pada Jurnal Ilmiah Farmasi, Pharmacon. Perbedaan antara minyak goreng curah dengan minyak goreng kemasan adalah pada penyaringannya. Penyaringan ini berpengaruh terhadap kualitas minyak goreng, minyak goreng curah mengalami satu kali penyaringan. Sementara minyak goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan. Bahkan beberapa pihak menyatakan bahwa minyak goreng curah adalah minyak goreng bekas yang dibersihkan. Mengutip keterangan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), harga minyak goreng curah begitu murah karena tidak ada biaya pengemasan. Hal tersebut dikarenakan biaya pengemasan minyak kemasan bisa mencapai 12 persen dari total biaya produksi. Bisa dibilang, harga minyak goreng curah bisa lebih murah 12 persen dari minyak goreng kemasan. Minyak goreng curah didistribusi dari pabrik dalam drum berukuran 180 liter ke agen yang akan mengemasnya kembali dalam jerigen berukuran 10 liter hingga 20 liter. Jeriken kemudian disalurkan ke pedagang eceran yang menjualnya kepada penjual dalam kemasan plastik. Minyak Goreng Curah Berbahaya? Dalam buku berjudul Teknologi Minyak dan Lemak Pangan oleh S Ketaren, disebutkan bahwa minyak goreng yang digunakan secara berulang apalagi dengan pemanasan tinggi sangat tidak sehat karena asam lemaknya lepas dari trigliserida. Karena asam lemaknya bebas, maka minyak goreng pun mudah teroksidasi. Hal tersebut mengakibatkan minyak goreng curah lebih cepat rusak dibandingkan minyak goreng kemasan. Apalagi, minyak goreng curah tidak menggunakan kemasan khusus dan hanya menggunakan plastik biasa. Sumber lain mengatakan berdasarkan persyaratan SNI, minyak goreng curah cenderung tidak memenuhi salah satu kriteria yaitu syarat bilangan peroksida. Angka peroksida menunjukkan tingkat kerusakkan minyak karena oksidasi. Dilihat dari sisi kesehatan, terdapat efek jangka panjang jika mengonsumsi minyak goreng curah. Minyak goreng curah meningkatkan risiko kanker, peningkatan kadar kolesterol darah, dan berimplikasi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
http://dlvr.it/SP5RNc

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama