Kebijakan Lockdwon Bikin Warga Shanghai Krisis Makanan

Sariagri - Pemerintah Shanghai, China kembali mengambil keputusan untuk menerapkan lockdown setelah melihat kasus COVID-19 yang melonjak. Kebijakan ini membuat warga disana dilaporkan memenuhi supermarket dan toko kelontong. China bersikeras memberlakukan lockdown ketat di sejumlah wilayah ketika negara lain mulai melonggarkan aturan. Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan akan menerapkan lockdown di Shanghai dalam dua tahap. Kebijakan lockdown diakui sebagai bagian dari pengujian Covid-19 selama 9 hari setelah total kasus di kota tersebut melampaui 13.000. Akan tetapi, pada 29 Maret 2022, kasus harian melonjak naik. Kota Shanghai pun telah dibagi menjadi dua bagian. Lockdown dan pengujian massal selama 4 hari di daerah Pudong dimulai sejak Senin, 28 Maret 2022. Menurut laporan The indepenet, dikabarkan muncul desas-desus yang mengindikasikan bahwa pihak berwenang akan memperpanjang masa lockdown. Hal ini memicu kepanikan yang menyebabkan warga beramai-ramai memborong habis berbagai bahan pokok di supermarket. Antrean panjang hingga stok makanan yang semakin menipis di supermarket kian ramai dikeluhkan warga di media sosial. Dengan beban ekspedisi pengiriman yang kian membeludak, pembelian makanan secara online pun semakin sulit. Untuk mengisi perut, warga yang tak mendapatkan makanan terpaksa harus memakan rumput semak yang tumbuh di sekitar rumah mereka.
http://dlvr.it/SMprKm

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama