Hati-hati! Zat Adiktif Buatan Punya Efek Samping bagi Kesehatan

Sariagri - Penggunaan zat adiktif buatan kerap digunakan sebagai bahan tambahan di berbagai jenis makanan. Alasannya, penambahan zat adiktif ini berperan dalam mengawetkan, menambah cita rasa, menambah rasa manis, serta memberi bentuk dan warna yang menarik pada makanan. Namun harus digaris bawahi, meski zat ini bermanfaat namun penggunaan zat aditif buatan, memiliki batasan tertentu. Aturan ini mencakup dosis yang telah disetujui agar aman dikonsumsi manusia. Ada beberapa jenis zat aditif yang dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Efek samping zat adiktif Pada dasarnya penggunaan zat aditif pada makanan dalam jumlah yang aman, tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Namun bagi sebagian orang, ada yang sangat sensitif setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan zat ini. Reaksi yang ditimbulkan pun sangat beragam, seperti diare, sakit perut, batuk pilek, muntah, gatal-gatal, dan ruam kulit ditif. Namun efek samping bisa lebih cepat timbul apabila seseorang memiliki reaksi alergi, terhadap zat aditif tertentu atau jika kandungan zat aditif yang digunakan terlalu banyak. Jenis zat aditif yang memberi efek samping 1. Pemanis buatan : aspartam, sakarin, natrium siklamat, dan sucralose 2. Asam benzoat dalam produk jus buah 3. Lecithin, gelatin, tepung maizena, dan propilen glikol dalam makanan 4. Monosodium glutamate (MSG) 5. Nitrat dan nitrit pada sosis dan produk olahan daging lainnya 6. Sulfit dalam bir, anggur, dan sayuran kemasan 7. Maltodextrin Reaksi yang muncul juga berbeda-beda, ada yang bersifat ringan ataupun parah tergantung pada kondisi seseorang. Sebagai contoh, ada beberapa orang yang mengalami gejala asma setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang di dalamnya terkandung zat sulfit. Lain halnya pemanis buatan aspartam dan MSG. Kandungan tersebut dapat menyebabkan efek samping berupa sakit kepala. Berdasarkan laporan disebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dengan kadar nitrat dan nitrit yang tinggi bisa menyebabkan gangguan pada tiroid dan meningkatkan risiko kanker.
http://dlvr.it/SNFPYh

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama