Harga Komoditas Biji-bijian Meroket, Efek Ekspor Laut Hitam Terkendala

Sariagri - Harga kontrak berjangka gandum, kedelai, dan jagung menguat pada penutupan perdagangan di Chicago Board of Trade (CBOT) atau Bursa Komoditas Chicago, Amerika Serikat (AS), Senin (4/4) atau Selasa (5/4) pagi WIB.  Reuters melaporkan kenaikan harga biji-bijian dipicu oleh terganggunya pasokan biji-bijian Laut Hitam karena konflik di Ukraina berlanjut, sementara perhatian beralih ke produksi Amerika Serikat. Gandum yang paling aktif di Chicago Board of Trade ditutup meningkat 25,75 dolar AS menjadi 1.010,25 dolar AS per bushel atau gantang. Kedelai bertambah 19,50 dolar AS menjadi 1.602,25 dolar AS per bushel, sementara jagung menguat 15,50 dolar AS menjadi 750,50 dolar AS per bushel. Kementerian Ekonomi Ukraina mengatakan ekspor biji-bijian sepanjang Maret empat kali lebih sedikit dari tingkat Februari akibat invasi Rusia, sementara eksportir mencari cara untuk mengirimkan biji-bijian dengan kereta api karena pelabuhan tetap diblokir oleh pasukan Rusia. "Ini adalah peristiwa multi-tahun, tidak peduli siapa yang mengendalikan area tersebut," kata Chuck Shelby, Presiden Risk Management Commodities.  "Realitas itu kembali bermain di semua komoditas pagi ini." Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika (USDA) menyatakan eksportir swasta AS melaporkan penjualan 1,084 juta ton jagung ke China, 676.000 ton untuk pengiriman pada tahun pemasaran 2021/22, dan 408.000 ton untuk pengiriman pada 2022/23. "Kita belum pernah melihat yang sebesar ini, saya tidak tahu berapa lama," kata Joe Vaclavik, Presiden Standard Grain. "Lebih dari setengah penjualan itu adalah jagung yang akan mereka kirim sebelum akhir Agustus." Selain itu, 1,53 juta ton jagung diperiksa untuk ekspor pada pekan yang berakhir hingga 31 Maret, mendekati ekspektasi high-end analis. Pengiriman kedelai AS mencapai 737.372 ton sejalan dengan prediksi analis. Pengirim gandum 297.341 ton, mendekati ujung bawah proyeksi analis.
http://dlvr.it/SMzGhR

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama