Harga Kedelai dan Jagung Berbalik Melemah Usai Menguat Dua Sesi Beruntun

Sariagri - Harga kontrak kedelai dan jagung ditutup melemah di Chicago Board of Trade (CBOT) atau Bursa Komoditas Chicago, Amerika Serikat (AS), Rabu (6/4) atau Kamis (7/4) pagi WIB. Kedua komoditas itu berkonsolidasi setelah menguat dua hari karena trader mencermati kondisi cuaca dan penanaman di Amerika Serikat. Sementara, gandum berjangka diperdagangkan variatif menunggu sanksi lebih lanjut terhadap Rusia menyusul laporan kematian warga sipil di Ukraina. Reuters melaporkan harga kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup merosot 11,50 dolar AS menjadi 1.619,50 dolar AS per bushel atau gantang. Sedangkan harga gandum berjangka CBOT untuk kontrak pengiriman Mei turun 4,75 dolar AS menjadi 1.040,75 dolar AS per bushel, sementara jagung yang paling aktif melemah 3,25 dolar AS menjadi 756,50 dolar AS per bushel. "Mengingat reli tajam dalam dua hari terakhir, kita melakukan beberapa backing and filling," kata Tom Fritz, analis EFG Group. Kedelai Mei jatuh ke posisi rata-rata pergerakan 50 hari (MA-50) setelah ditutup di atasnya sehari sebelumnya. Jagung bertahan di atas MA-20. Cuaca AS menjadi fokus karena penanaman jagung yang kurang dari ekspektasi di tengah melonjaknya biaya pupuk menyisakan sedikit ruang bagi masalah produksi di belahan Bumi Utara. Prakiraan cuaca menunjukkan sedikit hujan selama dua minggu mendatang untuk gandum musim dingin di kawasan Plains barat daya yang kering, meski zona gandum musim semi di kawasan utara Amerika diprediksi turun hujan. Pasar keuangan mengawasi tindakan Barat yang direncanakan lebih lanjut terhadap Moskow menyusul laporan kematian warga sipil di wilayah Ukraina yang sebelumnya dikuasai pasukan Rusia. Gandum tetap ditopang oleh kekhawatiran pasokan global, ketika banyak negara terus membatasi ekspor dan melindungi pasar domestik.
http://dlvr.it/SN6TB2

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama