Mengintip Kemeriahan Tradisi Keresan, Acara Peringatan Maulid Nabi di Mojokerto


Sariagri - Setelah lama sempat ditiadakan akibat pandemi Covid-19, warga Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur kembali menggelar tradisi Keresan. Acara Ini merupakan tradisi turun temurun warga Dusun Mengelo untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ratusan warga dari berbagai penjuru wilayah di Kabupaten Mojokerto sejak pagi sudah memadati lokasi acara di depan rumah Kepala dusun Mangelo untuk bisa mendapatkan berkah dari aneka hasil bumi dan hadiah yang telah disediakan panitia.

Begitu aba-aba diteriakan ratusan orang langsung berebutan barang-barang yang tergantung di dua pohon kersen setinggi 7 meter yang sengaja ditanam di tengah jalan dusun. 

Tak hanya dua pohon kersen berisi aneka produk lokal maupun buah-buahan dan sayuran yang diserbu warga. Hadiah hasil bumi dan makanan tradisional lainnya yang ditata menyerupai tumpeng raksasa tak jauh dari pohon kersen juga turut diperebutkan warga.

“Selain dua pohon kersen dipenuhi hadiah yang digantung, juga ada dua tumpeng ukuran besar yang satu berisi sayuran dan satu buah-buahan. Ada nanas, degan ijo, buah pir, apel, terong, petai, kacang panjang, jagung dan sebagainya, “ tutur  Kepala Dusun (Kadus) Mengelo, Chalul Fidiyan kepada Sariagri, Selasa (19/10).

Dua pohon kersen yang di tanam di tengah jalan dusun tersebut digantungi berbagai barang kebutuhan. Seperti baju, sarung, kopyah, uang, sendal, sepatu, jeruk, nanas, kelapa, alat dapur hingga daster ibu rumah tangga.

“Riuh suara warga meminta barang-barang yang ada di pohon kersen lantaran ada sejumlah warga yang memanjat. Suasana kegembiraan ini menggambarkan suka cita atas kelahiran nabi besar junjungan kami, Nabi Muhammad, “ imbuhnya.

Tak hanya kaum bapak, pemuda dan anak-anak, namun emak-emak pun ikut berebut barang-barang yang ada di pohon kersen.

Mereka berebut tempat terdepan untuk mendapatkan barang incarannya. Alhasil, acara rebutan belum dimulai langsung diserbu warga yang sudah menunggu. 

Chalul menambahkan penggunaan pohon kersen dipercaya mengandung makna filosofi kebahagiaan di setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bahkan, lanjutnya warga yang bekerja di luar kota, menyempatkan pulang kampung untuk mengikuti tradisi ini.

“Mereka yang pulang kampung dari kota juga terlibat menyukseskan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berpartisipasi memberikan donasi atau barang untuk digunakan menghias pohon kersen, “ ujarnya.

Warga mengaku senang dengan tradisi keresan dalam rangka peringatan maulid nabi Muhammad SAW. Meski ada yang sempat mengalami lecet karena terjatuh dalam acara tersebut, warga mengaku senang karena berharap mendapat berkah jika membawa pulang hasil dari berebut.

“Tradisi keresan ini merupakan tradisi turun-temurun yang gelar setiap tahunnya di bulan maulud. dipakainya pohon keres dalam tradisi ini memiliki makna agar rejeki warga terus melimpah," kata Munawaroh, salah seorang peserta asal desa setempat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama