Harga Kedelai dan Jagung Menguat Jelang Rilis Prospek Pasokan-Permintaan AS

Sariagri - Harga kedelai berjangka ditutup menguat di Chicago Board of Trade (CBOT), Kamis (7/4) atau Jumat (8/4) pagi WIB karena didukung berkurangnya produksi Amerika Selatan dan penjualan ekspor AS yang stabil. Sedangkan harga gandum berjangka CBOT melemah menjelang laporan pasokan dan permintaan global bulanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang akan dirilis Jumat waktu setempat. Laporan USDA diprediksi mencerminkan potensi dampak perang di Ukraina dan tren penanaman di AS. Sementara harga kontrak kedelai CBOT yang paling aktif ditutup naik 26 dolar AS sen menjadi 1.645,50 dolar AS per bushel atau gantang. Jagung CBOT untuk kontrak pengiriman Juli bertambah 3,25 dolar AS menjadi 750,25 dolar AS per bushel. Gandum CBOT merosot 15,50 dolar AS menjadi berakhir di posisi 1.025,25 dolar AS per bushel. Produksi kedelai Amerika Selatan terus terkikis setelah kawasan itu diganggu oleh masalah cuaca di awal musim tanam. CONAB Brasil memangkas estimasi produksi kedelai menjadi 122,431 juta ton dari perkiraan sebelumnya 125,471 juta, memotong perkiraan ekspor kedelai menjadi 77 juta ton dari 80,1 juta. USDA terlihat konservatif dalam menurunkan peringkat tanaman Brasil, tetapi diperkirakan memangkas ekspektasinya dalam penilaian penawaran dan permintaan global, Jumat. "Kita akan melihat apakah USDA menjadi sedikit lebih agresif di WASDE dan memotong tanaman kedelai Brasil," kata Jeff French, pemilik Ag Hedgers. Eksportir AS menjual 1,099 juta ton kedelai pada pekan yang berakhir 31 Maret, sejalan dengan perkiraan perdagangan dan turun hampir 40 persen dari minggu sebelumnya dan pekan yang sama tahun lalu, kata USDA . "Kita terus melihat sedikit permintaan, tetapi tidak seperti yang kami kira. Itu sedikit membatasi kenaikan," kata Karl Setzer, analis Agrivisor. Jagung berjangka terdekat melemah sementara tanaman berjangka yang baru menguat karena cuaca yang basah dan dingin memperlambat penanaman awal di Amerika Serikat bagian timur. Eksportir AS menjual 927.600 ton jagung dan 379.300 ton gandum, keduanya sesuai dengan ekspektasi analis. Gandum berjangka AS tetap ditopang oleh panen musim dingin yang dilanda kekeringan di Great Plains Amerika dan perang yang berkelanjutan di Ukraina yang menyebabkan analis memproyeksikan pengurangan kapasitas ekspor Ukraina hingga 2022/23.
http://dlvr.it/SNB4PQ

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama