Cicip Pedasnya Ayam Khas Rarang yang Jadi Buruan Menu Berbuka Puasa

Sariagri - Selain dikenal dengan Pulau Seribu Masjid, Lombok juga ternyata menyimpan ragam menu khas daerahnya yang menjadi buruan warga saat bulan Ramadhan. Seperti ayam kampung rarang misalnya, yang sudah menjadi menu khas warga Desa Rarang, Kabupaten Lombok timur, NTB sejak zaman penjajahan Belanda. Menu yang dikenal dengan sebutan ayam rarang ini cukup digemari warga untuk menjadi menu berbuka puasa, karena rasanya yang nikmat dan bumbunya yang pedas dan menggugah selera. Adi Herwahyudi, pemilik lesehan Ayam Rarang menyebut usahanya itu sudah menjadi warisan turun temurun, dan kini semakin dekat dilidah masyarakat lombok. "Karena dulu tidak ada yang bisa diangkat jadi kuliner daerah waktu zaman penjajahan makanya mbah saya membuat menu dengan bahan dasar ayam kampung, yakni ayam rarang ini," kata Adi. Untuk membuat ayam khas rarang, cukup dengan menyiapkan ayam kampung yang sudah dibakar, dan bumbu dapur seperti cabai rawit, cabai merah besar yang sudah dijemur, bawang putih dan garam. Bumbu inilah yang membedakan ayam khas rarang dengan kuliner Lombok, seperti ayam taliwang, nasi puyung dan lainnya. Cabai merah besar yang mendominasi bumbu ayam rarang membuat masakan yang satu ini memiliki sensasi yang berbeda dengan menu lain, karena tingkat kepedasannya, dan cocok dilidah penikmatnya. "Alhamdulillah cukup digemarinwarga terutama bulan ramadhan ini, biasanya setiap hari tempat kami ini ramai menjelang buka puasa," ujarnya. Saking larisnya, dalam sehari, Rumah makan Adi menghabiskan dari 300 hingga 400 ekor ayam kampung. Ayam kampung ia peroleh dari sejumlah peternak di wilayahnya. Sejak berdiri di era kolonialisme, kini masakan khas rarang sudah mencapai tiga regenerasi dan akan menjadi warisan kuliner khas turun temurun. "Ini sudah tiga regenerasi sampai sekarang," imbuhnya. Sajian menu ini biasa dibarengi dengan pelecing kangkung, mentimun, sayur bening, sambal minyak jelengan, kedelai, dan juga pecel. Rasanya yang legit bercampur pedas membuat masakan ini selalu dirindukan oleh pelanggan, tak heran jika pada bulan ramadhan ini, lesehan ayam rarang selalu ramai dikunjungi. "Kuliner ini beda dengan yang lain, rasanya sangat nikmat dan cocok dilidah saya," aku Tedy Hermawan, salah seorang penikmat ayam rarang. Pria asal Pulau Jawa ini mengaku rasa pedas yang ada di menu ayam rarang sangat cocok dilidahnya, sebab, rasa dalam bumbu ayam rarang diakuinya tidak terlalu pedas. "Saya kan orang Jawa, meski ini pakai cabai tapi dia cocok di lidah karena tidak terlalu pedas kayak kuliner Lombok yang lain," ucapnya. Untuk menikmati masakan ayam rarang kata Tedy harus mengunjungi lokasi ini dengan cukup menyiapkan uang senilai Rp30 ribu hingga Rp35 ribu  saja, maka Anda sudah mendapat satu porsi ayam rarang. Menurutnya harga itu cukup terjangkau dengan ragam varian menu lain yang didapat, tidak heran jika Tedy dan keluarga mengaku kerap mengunjungi Lesehan Ayam Rarang jika ingin berbuka puasa. "Harganya ini cukup terjangkau menurut saya, makanya saya sering kesini dengan keluarga," pungkasnya.
http://dlvr.it/SNljtc

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama