Ahli Gizi: Hindari Konsumsi Makanan Gorengan sebagai Menu Buka Puasa

Sariagri - Gorengan adalah salah satu menu takjil yang paling digemari saat bulan Ramadan. Rasanya sangat gurih dan renyah di mulut. Tak heran jika hidangan ini banyak disajikan sebagai menu berbuka puasa. Namun, tahukah kamu meskipun rasanya enak sebenarnya gorengan bukan pilihan yang baik untuk dikonsumsi ketika perut yang kosong. Hal ini dikarenakan semua jenis makanan yang digoreng seperti tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, bakwan dan aneka jenis gorengan lainnya mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Dokter Ahli Gizi Masyarakat Tan Shot Yen JUGA menilai kebiasaan tersebut sebaiknya dihindari. Pasalnya, seseorang perlu menaikkan kadar gula darahnya secara perlahan usai tidak makan dan minum selama beberapa jam. "Jadi untuk menaikannya lagi itu harus pelan, tubuh kita juga perlu adaptasi," kata Tan Shot Yen dikutip dari Instagram Kementerian Kesehatan RI @kemenkes_ri, Kamis (7/4/2022). Dia menyarankan untuk membatalkan puasa dengan minum air putih maupun kurma, sesuai sunah nabi. Selain itu, dengan minum air putih tubuh jauh lebih baik. Pasalnya tenggorokan yang kering selama berpuasa seharian juga membutuhkan hidrasi lebih dari asupan air. "Kalau kesulitan mencari kurma mungkin bisa diganti dengan kelapa muda atau buah lontar, yang kalau dibelah itu ada airnya. Jadi tidak dimulai dengan kue, gorengan, ataupun jajanan pasar," katanya. Lemak berlebih pada gorengan bisa mengiritasi tenggorokan yang kering. Oleh karena itu, saat berbuka puasa sebaiknya hindari menyandap gorengan. Pilihlah makanan yang sehat dan ringan. Selain itu makanan yang mengandung banyak minyak justru akan membuat lambung ‘kaget’ harus langsung bekerja dengan keras. Lebih lanjut Tan Shot Yen juga menyarankan untuk berbuka dengan makanan yang berkuah sebelum makan berat. Selain lebih sehat, menurutnya, hal tersebut bisa membantu seseorang untuk tetap makan makanan lengkap usai menjalankan ibadah maghrib. Saat berbuka dengan makanan yang tinggi kalori dan gula, membuat perut akan cepat kenyang, sehingga mungkin asupan gizi pun tidak terpenuhi. "Karena kalau makan yang bergula tinggi cepat kenyang yang tidak wajar. Harusnya hanya membatalkan puasa, jadi habis maghrib Anda bisa makan lengkap," ungkapnya. Sebagai penutup, Tan Shot Yen menyarankan masyarakat untuk tetap mengonsumsi makan makanan bergizi dan lengkap seperti makanan pokok yang tidak harus nasi (bisa diganti ubi-ubian), buah, protein, dan sayur selama menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
http://dlvr.it/SN7B8B

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama